PAMEKASAN - Kelompok Industri Hasil Tembakau (KIHT) Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, mendapat kunjungan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) S...
PAMEKASAN - Kelompok Industri Hasil Tembakau (KIHT) Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, mendapat kunjungan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Soppeng, Provinsi Sulawesi Selatan.
Dalam kunjungan tersebut Luthfi Halide selaku Wakil Bupati Soppeng menyampaikan bahwa industri tembakau di Pamekasan sangatlah bagus dan pemasarannya cukup besar.
Studi banding kali ini salah satunya yaitu meningkatkan hasil produksi petani tembakau, pemasaran, pengelolaan industri, serta pengelolaan DBHCHT di Kabupaten Soppeng.
Luthfi menambah, Produktivitas hasil tembakau di Kabupaten Pamekasan setiap hari meningkat begitu pula dengan sistem tata kelolanya. Sedangkan Sopeng sendiri saat sedang memantapkan diri untuk selangkah lebih maju dari sebelumnya.
"Setelah studi banding selesai pemkab Soppeng akan melakukan inovasi, tata kelola terbaru dari pembelajaran saat ini," tambah Wabup Sopeng.
Sementara itu, Bupati Pamekasan Baddrut Tamam menyampaikan, Revolusi industri itu menghendaki perubahan akselerasi inovasi pendekatan cara yang baru untuk kemudian mendorong model pemerintahan yang akselerasinya dan kolaborasi nya lebih maju.
Dengan pola sistem kepemerintahan yang baik nantinya diharapkan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat.
"Terimakasih banyak pemerintah Kabupaten Soppeng yang telah berkunjung ke Pamekasan semoga ilmu dan tata kelolanya bermanfaat untuk kemajuan di era reformasi birokrasi saat ini," ujarnya.
Pantauan dilokasi hingga mamasuki bulan juni, pembangunan KIHT tidak kunjung rampung dikerjakan meski sudah melampaui batas target yang ditetapkan.
KIHT Pamekasan itu, berdiri di atas hamparan tanah seluas 2,5 hektare, di Desa Gugul, Kecamatan Talanakan. Pembangunan KIHT tahap pertama diperkirakan menelan dana Rp 3,5 miliar yang bersumber dari dana bagi hasil cukai tembakau (DBHCT). (Idrus)