ACEH SINGKIL - Puskesmas Gunung Meriah di Kabupaten Aceh Singkil menerapkan Physical Distancing atau jarak fisik di ruang tunggu calon...
ACEH SINGKIL - Puskesmas Gunung Meriah di Kabupaten Aceh Singkil menerapkan Physical Distancing atau jarak fisik di ruang tunggu calon pasien dengan cara memberi sekat atau jarak di setiap tempat duduk. Hal itu dilakukan guna meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran virus corona virus (COVID-19).
"Penerapan jaga jarak fisik ini untuk menghindari penyebaran COVID-19 melalui kontak langsung," kata Kepala Puskesmas Gunung Meriah, Haryono, Jumat (17/4/2020).
Tempat pelayanan kesehatan juga termasuk salah satu area yang rawan terhadap peyebaran virus corona. Salah satunya, kata dia adalah Puskesmas. Untuk itu, sambung Haryono, pemerintah melalui Dinas Kesehatan menganjurkan untuk melakukan penerapan social distancing di setiap puskesmas. Hal tersebut juga disesuaikan dengan kondisi setiap puskesmas.
Dia menjelaskan, social distancing (jaga jarak) diterapkan di dalam area puskesmas dengan cara tempat duduk pasien dipasangi tanda pembatas atau diberi tanda silang (x) dengan jarak lebih kurang 2 meter. Dengan demikian, antara pasien yang satu dengan pasien yang lainnya tidak saling berdekatan. "Penerapan jaga jarak fisik ini kita lakukan mengigat jumlah pasien atau warga yang datang ke Puskesmas Gunung Meriah setiap harinya juga cukup banyak," ujarnya.
Dari jumlah tersebut, tidak semua yang datang untuk berobat. Akan tetapi, ada juga yang datang untuk mengurus surat keterangan sehat. Dengan kata lain, mereka datang dalam kondisi yang sehat. Upaya tersebut di samping sebagai bentuk antisipasi penyebaran virus corona, juga sebagai bentuk antisipasi untuk mencegah penularan penyakit lain melalui udara.
Tidak dipungkiri, dengan diterapkan pembatas pada tempak duduk maka daya tampung ruang tunggu pasien di Puskesmas Gunung Meriah berkurang. Antisipasinya, ungkap Haryono, mereka yang datang harus antri di luar. "Jadi, setelah ada ruang yang kosong, mereka yang berada diluar baru dipanggil untuk masuk. Sebab, jika tetap menunggu di dalam ruangan, maka social distancing dinilai percuma," tegasnya.
Selain penerapan Physical Distancing, Puskesmas Gunung Meriah juga menyediakan tempat cuci tangan yang disediakan di area depan puskesmas. Hal itu dimaksudkan agar setiap warga maupun pasien yang datang terlebih dahulu mencuci tangan baik saat masuk maupun saat keluar. "Hand sanitizer dan sabun tangan cuci tangan juga sudah disediakan jauh hari, dengan harapan warga yang masuk dan keluar dalam keadaan steril," jelas dan harapnya.
Setelah warga atau pasien mencuci tangan mengunakan hand sanitizer dan air mengalir, maka petugas piket akan melakukan pemeriksaan suhu tubuh dengan infrared thermometer. Setiap pengunjung Puskesmas yang terdeteksi memiliki suhu tubuh di atas 37,8 derajat Celsius akan menjalani tes lebih lanjut bersama dokter dan perawat.
Selain itu, dokter juga melakukan tanya jawab mendalam pada orang tersebut terkait riwayat seseorang melakukan kontak langsung dengan penderita Covid-19, atau memiliki riwayat perjalanan ke daerah atau negara terjangkit dalam beberapa waktu terakhir. (FT/red)