Anwar Sanusi sedang kerja bakti. SERANG - Kondisi Ruas Jalan Assalamiyah atau p enghubung antara jalan raya Cikande Rangkas Bitung dan...
Anwar Sanusi sedang kerja bakti. |
SERANG - Kondisi Ruas Jalan Assalamiyah atau penghubung antara jalan raya Cikande Rangkas Bitung dan Maja Cisoka di Kampung Curug Sari, Desa Cemplang, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, kondisinya sudah sangat memprihatinkan.
Pasalnya, jalan Assalamiyah yang juga merupakan jalan akses anak sekolah menuju yayasan Pondok Pesantren Assalamiyah, hingga Sabtu 11 April 2020 masih berlubang dan licin akibatnya sangat dikeluhkan warga.
Melihat kondisi jalan licin akibat tanah merah yang dibawa oleh air ketika turun hujan, ditambah belum terbangunnya drainase menyebabkan badan jalan ditutupi tanah merah sehingga jalan licin dan banyak para pengendara sepeda roda dua berjatuhan.
Akhirnya Anwar Sanusi selaku tokoh masyarakat Kampung Curug Sari, memberikan solusi agar jalan tidak terlalu licin dengan membuat drainase sealakadar dengan menggunakan cangkul. Kegiatan itu, juga dilakukan seorang diri.
Dalam kegiatan itu, Anwar ikut melakukan perapihan badan jalan dengan buat drainase alakadar, agar tatkala hujan tueun tanah merah yang terbawa air hujan tidak lagi menutupi badan jalan.
"Saya lakukan perapihan jalan buat drainase, agar kalau turun hujan air dan tanah merah tidak masuk kebadan jalan, saya lakukan ini atas dasar kemanusian karena banyak yang jatuh, selain orang lain saya pribadi pernah jatuh disini," ungkap Anwar Sanusi kepada Nkriterkini.com.
Menariknya, tatkala wartawan mengambil gambar terkait yang dilakukan Anwar Sanusi. Yang bersangkutan sempat meminta agar kegiatan yang dilakukannya itu untuk tidak dipublikasikan.
"Jangan dipublikasikan saya, takut niat saya yang tulus ini, berubah jadi ria, kalau saya dipublikasikan," tuturnya dengan penuh canda dan tawa.
Sementara itu, Efi selaku Istri dari pemilik salah satu warung kopi yang berkebetulan sedang berjualan yang tidak jauh dari Anwar Sanusi bekerja menjelaskan bahwa banyak kendaraan roda dua yang jatuh, yang diakibatkan karena jalan licin dan berlubang.
"Lihat dekat jembatan selain berlubang selalu digenangi air karena tidak ada drainase lama-lama bisa rusak jembatanya," ungkapnya.
Terkadang, kata Ddia, suaminya juha sering mencangkuli jalan untuk mengaliri air yang mengenangi badan jalan. Di jalan turunan itu, tambahnya, kendaraan roda dua sering terjatuh karena licin akibat tanah merah dari sebrang jalan yang terbawa air ketika turun hujan yang ikut terbawa kebadan jalan.
"Banyak yang jatuh kalau habis turun hujan, karena jalan licin akibat tanah merah, apalagi setelah tersinari matahari itu tambah lengket, sehingga tambah licin," katanya lagi.
Menurut Efi, banyak pengendara roda dua yang jatuh, baik itu orang tua maupun anak muda. Apalagi malam karena kondisi gelap banyak yang tidak mengetahuinya. "Kala ada cahaya lampu yang menerangi hanya dari tempat saya. Kita yang suka bantuin masih beruntung tidak ada yang luka hanya jatuh saja semoga cepat dibangun saja pak, karena banyak yang melintas dijalan ini, karena jalan ini juga merupakan jalan alternatif," terangnya.
Terpisah, Anggota DPRD Kabupaten Serang, Kiwan Nuryadi mengatakan untuk pembangunan jalan menuju Yayasan Assalamiyah sudah diajukan pembangunan dan perbaikannya.
"Udah diajukan di anggaran APBD TA 2020, semoga dapat terealisasi," pungkasnya ketika dikonfirmasi melalui pesan Whats App.
Untuk diketahui jalan yayasan Assalamiyah panjangnya mencapai 1 Kilo meter, dan pernah juga dibantu separuh pembangunannya oleh Kiwan Nuryadi dengan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Serang Tahun 2017.(A.Suryani).