NABIRE - Solidaritas Anti Virus Corona (SAC) Kabupaten Nabire menyampaikan Tujuh hal terkait upaya menghindari penyebaran virus corona...
NABIRE - Solidaritas Anti Virus Corona (SAC) Kabupaten Nabire menyampaikan Tujuh hal terkait upaya menghindari penyebaran virus corona (Covid-19).
"Pertama, Kami ingin perkenalkan diri Kami. Kami, dari Solidaritas Anti Virus Corona (SAC) Kabupaten Nabire terbentuk pada Senin, 16 Maret 2020 sore," ujar Ketua SAC Nabire, Philemon Kriya yang ikut didampingi Sekertaris Metta Andoi dalam rilisnya, Selasa (17/3/2020).
SAC, kata Philemon, dibentuk oleh 20 warga Nabire bertempat di Kantor KNPI Nabire. Solidaritas tersebut dibentuk atas nama kemanusiaan dan prihatin dengan berbagai informasi yang beredar tentang Virus Corona yang dikabarkan telah masuk hingga di Jayapura, Papua.
Akibat dari penyebaran virus yang sangat cepat dan sudah sangat meresahkan berbagai komponen warga masyarakat, lanjutnya, beberapa pemuda Nabire memutuskan untuk mengumpulkan berbagai lapisan warga Kota Nabire guna menyikapi secara cepat, bijak dan tepat tentang tersebarnya virus Corona.
Dengan alasan, Nabire merupakan pusat dari sejumlah Kabupaten yang ada di wilayah Papua bagian tengah. Solidaritas ini dibentuk dengan satu tujuan tunggal yakni berusaha bersama semua stakehokder yang ada di Nabire untuk berusaha mencegah virus Corona sebelum masuk di kabupaten di Nabire.
"Jadi, dalam kegiatan Audiensi dan aksi damai yang kami akan lakukan jika muncul atau dimunculkan oleh orang lain, itu provokator. Karena, kami telah menyepakati, Solidaritas ini berbicara khusus hanya satu agenda itu," sebutnya.
Pihaknya juha mengkhawatirkan, ketika virus Corona tersebut masuk di Nabire, akan menjadi ancaman nyawa bagi ratusan ribu jiwa manusia yang ada di Nabire.
Selain itu, kata Dia, ribuan nyawa yang ada di sejumlah kabupaten tetangga yang memiliki hubungan langsung dengan Nabire, seperti Dogiyai, Deiyai, Paniai, Intan Jaya, Puncak, Puncak Jaya, Waropen, Serui, Biak dan Kabupaten Wondama, Papua Barat.
"Pada kesempatan ini, kami juga mau sampaikan, tidak ada backingan dari siapa-siapa. Solidaritas ini murni dari nurani atas nama kemanusiaan demi penyelamatan ribuan manusia di Nabire dan sejumlah kabupaten tetangga yang lain," jelasnya.
Dalam pertemuan itu, tambahnya, telah sepakati dua agenda yang akan dilakukan. Pertama, Audisensi bersama dengan pemerintah daerah, seperti Bupati, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, DPRD dan Pihak Keamanan guna mencari solusi terbaik cara mencegah Virus Corona.
"Kedua, jika undangan untuk surat Audiensi kepada pemerintah tidak ditanggapi, kami berencana akan lakukan aksi damai di kantor DPR dan aksi damai ke kantor Bupati dalam rangka meminta mengambil kebijakan cepat dan tepat demi menghindari bahaya Virus Corona," ungkapnya.
Untuk agenda yang pertama, Selasa (17/3/2020) tadi siang, pihaknya menghadiri pertemuan yang digelar di Aula pertemuan Kantor Bupati Nabire.
"Kami, Solidaritas Anti Corona (SAC) ikut hadir. Dalam pertemuan tadi, banyak hal yang dibicarakan untuk mengantisipasi virus Corona sebelum tiba di wilayah Nabire. Pada kesempatan itu, ada beberapa hal yang kami sampaikan mewakili masyarakat Nabire melalui Solidaritas Anti Corona (SAC)," paparnya.
Maka itu, tambahnya, pada Solidaritas Virus Corona (SAC) di kabupaten Nabire ingin menyampaikan beberpa hal pernyataan sikap dari Solidaritas Anti Corona, yaitu; pertama, Meminta dengan tegas dan hormat kepada pemerintah daerah, sebelum virus Corona tiba di Nabire wajib perbanyak sosialisasi kepada warga dengan berbagai cara, terutama pendekatan melalui gereja, masjid, vihara, RT, RW dan semua komponen yang berkaitan langsung dengan warga dengan bahasa yang bisa diterima oleh seluruh lapisan warga.
Kedua, Meminta dengan tegas, kepada pemerintah kabupaten Nabire agar batasi seluruh akses masuk melalui darat, udara dan laut demi mencegah masuknya Virus Corona di Nabire.
Ketiga, Jika pemerintah daerah Nabire, masih mengizinkan karena dengan berbagai alasan dan pertimbangan di Nabire dan sekitarnya, maka kami minta dengan tegas harus ada petugas yang siap siaga di beberapa pintu masuk, terutama Bandar Udara untuk pesawat terbang, Pelabuhan untuk Kapal laut serta beberapa jalan masuk melalui darat terlebih khusus perbatasan dengan Papua Barat.
Keempat, meminta juga kepada pemerintah daerah Nabire agar menyediakan berbagai alat pencegahan seperti Masker dan sarung tangan di rumah sakit, tiap Puskesmas dan dinas Kesehatan. Jika ada apotik menaikan harga secara sepihak dan menjual dengan harga yang mahal, pemerintah mencabut izin usaha dari apotik tersebut.
Kelima, kepada dinas Perhubungan dan dinas kesehatan Nabire, segera mengambil langkah yang cepat dan tepat pada beberapa pintu masuk utama virus Corona, terutama Bandar Udara dan Pelabuhan.
Keenam, kepada beberapa pemerintah kabupaten, seperti; Pemerintah Dogiyai, Deiyai, Paniai, Intan Jaya, Puncak, Puncak Jaya, dan kabupaten Waropen yang berdekatan dengan pemerintah Nabire agar bersatu membantu dalam bentuk moril maupun material kepada pemeintah Nabire dalam pencegahan masuknya virus Corona di Nabire. Karena, jika ada virus Corona masuk di Nabire, daerah-daerah yang kami sebutkan juga sangat terbuka skali untuk masuk. Karena, masyarakat yang tinggal di Nabire berasal dari daerah-daerah tersebut.
Terakhir, meminta kepada Forum Komunikasi Lintas Agama agar bisa gelar doa bersama sebelum virus Corona masuk di Nabire. (Red/**)