NKRITERKINI.COM , LEBAK - Tim Medis dari Puskesmas Parungsari melakukan pengecekan kondisi kesehatan Lamri, warga Babakankaju, Desa Cip...
NKRITERKINI.COM, LEBAK - Tim Medis dari Puskesmas Parungsari melakukan pengecekan kondisi kesehatan Lamri, warga Babakankaju, Desa Cipecang, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Banten.
Dengan menggunakan alat pelindung diri (APD), tim medis memeriksa Lamri yang mengeluhkan panas, batuk, dan diare sejak pulang dari Jakarta pada 22 Maret 2020 lalu.
Kepala Puskesmas Parungsari Halimatus Sadiah kepada Nkriterkini.com membenarkan bahwa, tim medis puskesmas bersama musyawarah unsur kecamatan (Muspika) Wanasalam jemput bola guna memeriksa warga yang sakit.
"Dia merupakan orang dalam pemantauan (ODP), karena baru lima hari pulang dari Jakarta dan menderita sakit setelah jalan-jalan ke Bagedur," ujar Sadiah.
Pada Senin malam, lanjutnya, Lamri memeriksakan kondisi kesehatannya ke RSUD Malingping dan langsung pulang.
"Kondisinya tidak membaik setelah pulang dari rumah sakit. Karena itu, kita datangi ke rumahnya sesuai protokol kesehatan, yakni dengan menggunakan APD," kata Sadiah, Kamis (26/3/2020).
Hasil pemeriksaan, ada beberapa gejala seperti panas, diare, dan sedikit sesak nafas. Tapi belum mengarah ke covid-19, karena itu pihaknya akan terus memantau kondisi pasien dan jika dalam tiga hari memburuk maka akan dirujuk ke RSUD Banten.
"Sekarang yang terpenting kita membutuhkan APD bagi tim medis, karena stoknya di puskesmas terbatas," jelasnya.
Ketua APINDO Leba, H.Pepep mengapresiasi, upaya jemput bola yang dilakukan Puskesmas Parungsari. Walaupun, kata Dia, mereka memiliki keterbatasan APD yang minim.
"Pemkab Lebak sudah kita dorong mengalokasikan anggaran untuk penanganan covid-19 Rp5 miliar. Anggaran tersebut diharapkan dikelola secara transparan dan dioptimalkan untuk memenuhi kebutuhan APD tim medis di puskesmas-puskesmas," ujarnya. (firmansyah.spd)