Waskita Membaca Alam Semesta, Peka Mendengar Pesan Alam

MST - Dengan berbagai proses sebab dan akibat, nampaknya dunia semakin menunjukan pola perubahan yang tidak berpola.  Di sana sini lingkunga...

MST - Dengan berbagai proses sebab dan akibat, nampaknya dunia semakin menunjukan pola perubahan yang tidak berpola. 

Di sana sini lingkungan dengan ekosistemnya terus digerus dan dipaksa untuk mengikuti hasrat manusia untuk mengeksploitasi sumber daya, sehingga tidak heran jika alam dan manusia sudah semakin berjarak. 

Ada jarak nyata, sehingga alam sesekali merespon sikap manusia tersebut dengan apa yang disebut musibah. 

Mungkin alam murka, mungkin alam kesal dengan perilaku manusia yang dengan sembarangan merusak tatanan alam yang lestari.

Tangan – tangan manusia yang jahil akhirnya mengantarkan pada kerusakan dan ketidakseimbangan alam.  

Seandainya alam memiliki mata, mungkin setiap hari linangan air matanya selalu berkaca – kaca.

Ingin mengingatkan dan menyadarkan manusia agar senantiasa menjaga kelestarian alam, agar ekosistem dan semua habitat yang ada senantiasa terjaga.

Apa yang terjadi di atas, akhirnya berdampak pada berbagai perubahan lingkungan. Dimana berbagai perubahan lingkungan tersebut diyakini dan diakui sebagai akibat ulah manusia, sehingga manusia dan alam berada dalam posisi dan relasi yang kurang baik. 

Oleh sebab itu, berbagai upaya untuk membangkitkan kesadaran kolektif untuk mengingatkan manusia terkait dengan pentingnya menjaga kelestarian alam harus disosialisasikan secara masif dan intens. 

Kecerdasan natural akan menjadi modal manusia dalam menghayati percumbuannya dengan alam. 

Manusia semakin tidak mengerti, apalagi menghayati hubungan spiritualnya dengan alam yang menjadi rahim kedua dalam perjalanan hidupnya. 

Menukil pemikiran DR. Tauhid yang selalu kritis dan tajam dalam menganalisis fenomena alam, bisa dijadikan dasar dalam mengembangkan semangat yang sama dalam meningkatkan harmoni batiniah antara manusia dan alam sehingga keduanya sama – sama memiliki chemistry yang intens. Lihat saja bagaimana perubahan dan pergantian musim semakin tidak terbaca dan sulit diprediksi.

Berbagai fenomena seolah semakin tidak berpola, dan manusiapun lebih sering terkejut dan terpana karena mulai mendapati berbagai hal yang tidak terduga. 

Dulu kearifan lokal adalah modal yang menjadikan nenek moyang kita yang wasis, waskita terhadap sasmita alam semesta. 

Membaca bintang, dan membuat penanggalan berdasarkan fenomena alam, hingga cermat memperhatikan siklusnya yang tergambar dalam perulangan dalam sewindu. 

Hal ini bisa dilakukan karena alam berpola dan dapat dijejaki dengan keluhuran ilmu yang peka terhadap tanda-tanda semesta yang senantiasa menyimpan makna untuk dicerna. 

Oleh karenanya ada tahun Alip, Ehe, Jimawal, Je, Dal, Be, Wawu, dan Jimakir, yang dilengkapi dengan hari neptu- pasaran dalam perhitungan weton. 

Seperti juga pendekatan Pat Kua atau Ba Gua, delapan diagram tiga garis dengan sifat 4 unsur elementer alam di tlatah Tiongkok. 

Manusia dengan kapasitas prokreasinya menjalin berbagai asoasiasi untuk membangun persepsi dan pada akhirnya melakukan kodifikasi agar pengetahuan dapat direplikasi. 

Tak hanya itu saja, manusia membangun sistem transliterasi simbol yang melahirkan semiotika. Dimana lambang menjadi unsur yang merepresentasikan makna. 

Dimana tanda dapat dirangkai menjadi sebuah caraka yang memiliki daya guna untuk mengonstruksikan pengertian bersama. Sebagaimana Seksagesimal Sumeria dan Babilonia awal menjadi sistem koding numerik untuk menyelesaikan beberapa persamaan matematika dan juga analisa konstelasi model angkasa dalam pendekatan astronomi kuna. 

Dengan kemampuan prokreasinya pula, yang dilengkapi dengan kemampuan memproyeksikan secara imajinatif berbagai alternatif skenario yang akan terjadi di sepanjang dinamika ∆t atau lini masa, dengan segenap kemungkinan percabangan algoritma-nya, manusia mengintegrasikan data dan mengonstruksi pengetahuan sehingga dapat mereplikasi berbagai mekanisme di alam menjadi sebuah sistem terkontrol yang ditujukan untuk menghasilkan produk atau kondisi yang dikehendaki. 

Bahkan kemampuan berpikir pun saat ini direplikasi dalam konteks machine learning yang mencontoh cara bekerja jejaring syaraf (artificial neural network). 

Sifat dasar kognisi seperti identifikasi berbasis kemampuan menguji beda dan pengenalan pola seperti dalam konteks Naive Bayes menjadi dasar proses memilih dan memilah lalu bahkan "mengadu" untuk mencari pola yang paling sesuai (fit) bagi kebutuhan. Pendekatan convolusional dan sistem pengetahuan bertumbuh mengadopsi cara belajar otak dalam menyerap data lingkungan sehingga mampu mengekstrak berbagai fenomena yang seolah tak beraturan menjadi sebuah sistem harmoni yang dapat diatur dalam sebuah algoritma rentang kendali. 

Pendekatan stokastik dengan probabilitas acak di dunia ini dapat "dipetankan" sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan pendekatan – pendekatan yang bersifat deterministik. 

Diskritisasi dilakukan agar persamaan - persamaan kontinu dapat ditransformasikan menjadi persamaan diskrit agar dapat dievaluasi secara numerik dan dioperasikan oleh sistem komputasi. 

Konsep berbahasa yang semula menerjemahkan tutur menjadi simbol kini memasuki era numerik yang menjadi prasyarat lahirnya pendekatan linguistik matematik. 

Lalu simulacrum tercipta dari replikasi algoritma. Konsep percabangan tak sempurna membutuhkan pendekatan kuantum tentang super posisi dan super simetri. 

Realitas dibangun oleh persepsi yang berfungsi determinasi. Pengamatan ikut menentukan persepsi tentang realitas yang terjadi. 

Realitas adalah sekumpulan stimulus yang dimaknai oleh mesin kognisi sebagai suatu proses atau aksi yang tengah terjadi, maka konsensus tentang sebuah fenomena sebenarnya semata kesepakatan komunal yang antara lain diperantarai dengan proses neuro habituasi yang telah melakukan sirkuitisasi neuronal secara sistematik dan sistemik. 

Pola interaksi dan penubuhan nilai yang dikemas dalam pengalaman, pembelajaran, dan pengetahuan yang menghasilkan pendekatan berkonsekuensi reward, nilai, dan tujuan di sirkuit hedonik, orbitofrontal cortex, dan sebagian besar prefrontal cortex otak manusia. 

Itulah sebabnya, Peter Senge mendefinisikan bahwa esensi dari proses berpikir sistematik adalah interkoneksi dan holisme. Ketika rangkaian sebab akibat melahirkan suatu konsep sepakat munculah konsensus perseptual yang melahirkan "dunia".

Penulis: Dede Farhan Aulawi (Pemerhati Kelestarian Alam)

KOMENTAR

BLOGGER

JAKARTA


HUKUM

Name

Aceh ‎ Headline #Tenggelam A eh Aceb Aceh Aceh Barat Aceh Barat Daya Aceh Besar Aceh Jaya Aceh Selatan Aceh Singgkil Aceh Singkil Aceh Subulussalam Aceh Tamiang Aceh Tengah Aceh Tenggara Aceh Timur Aceh TNI Aceh Utara Aceh.Subulussalam AcehTNI Acrh Agama Anjangsana Apresiasi Kinerja Prajurit TNI Asahan Babinsa Babinsa Longkib Badak Banten Bakti Sosial Bakti Sosial TNI Bali Balikpapan Banda Aceh Bandar Lampung Bandung Banjar Banjir Banten Banteng Banyumas Batu Bekasi Bencana Alam Berita Pilihan Berita Utama Bhayangkari Bireun Bkkbn BNN BNPT Bogor Boyolali BPJS BRI Brimob Budaya Catatan Redaksi Ciamis Cilacap Cilegon Daerah Danau Paris Dandim Demo Demokrat Depok Desa Desa Cemplang Desa Cepu Desa Sikerabang Donor Darah DPDRI Ekonomi Foto Foto Video Garut Gaya Hidup Gayahidup Gayo Lues Gemar Gotong Royong Gotong Royong TNI dengan Rakyat Gunung Meriah Hadline Hankam Hari Pahlawan Hari Santri Nasional Headliene Headline Headline. HeadlineTNI Hiburan HSN Hukum HUT Bhayangkara HUT RI Idul Adha Ikan Indro Tjahyono Info Covid-19 Infrakstruktur Infrastruktur Insfrastrktur Insfrastruktur Intelijen Internasional Iternasional Jakarta Jalan Jalan Macet Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Tengah TNI Jawa Timur Jayapura Jepang Jerman Jerusalem Joneponto Jumat Bersih Kalimantan Kalimantan Barat Kalimantan Selatan Kalimantan Tengah Kappija Karya Bakti Katingan KCK Kebakaran Kebudayaan Kebumen Kecamatan Simpang Kiri KEDIRI Kedsehatan Kejaksaan Negeri Aceh Singkil Kemanunggalan Kemendes Kementan Kendari Kerawang Kesehatan Ketahanan Pangan KIP Aceh Singkil Kiri Kodim Subulussalam Kolaka Komos Komsos KomsosPenanggalan Komsoss Komunikasi Sosial Konawe Selatan Kontruksi Korban Konflik Korea Selatan Korupsi Kosmos Kota Subulussalam Kota Tebing Tinggi Kotim KPK KPU KPU Lebak Ksehatan Kuala Baru Kungker Danrem 012/TU Kuta Tengah Lampung Lampung Selatan Langsa Lebak Legislatif Lhokseumawe Lhoksumawe Libanon Lingkungan Longkib Longkib.TNI Lowongan Wartawan Magelang Magetan Makan Makan Bergizi Gartis Malang Maluku Manado Manunggal Subuh Maroko Mataram Matematika Gaseng Medan Meulaboh MTQ Mukti Jaya Nabire Nagan Raya Narkoba Nasional Nasuonal NTB Nunukan Oku Selatan Olagraga Olah Raga Olahraga Opini Organisasi Ormas Padang Palalawan Pamekasan Pandeglang Panen Kangkung Panwaslih Aceh Singkil Papua Papua Barat Parawisata Pasca Bencana Pasca Bencana Alam Pati Patroli Peemrintahan Pekalongan Pelatihan Pelatihan Matematika Gaseng Peletakan Pemakaman TNI Pemalang Pematang Siantar Pemekasan Pemerintah Pemerintah Desa Pemerintahan Penaggalan Penananggalan Penanggalan Penanggslan Pendididkan Pendidikan Penekanan Penggalan Penghijauan Pennaggalan Peraih Perikanan Perisitiwa Peristiwa Peristiwa Aceh Perkebunan Pers Persit Perstanian Pertama Pertanian Perustia Peternakan Pilek Pilkada PKB PLN Politik Politik Headline Polres Aceh Utara Polri Poltik Pontianak Poso Posyandu PPWI Pramuka Presiden Jokowi Prestasi Profil PT Latinusa Tbk PT PLB PT Socfindo PT Socfindo Kebun Lae Butar PT.PLB PT.Socfindo Puisi Pulau Banyak Purbalingga Purbalinnga Purwokerto Purworejo PWI Rabat Ragam Rakyat Rapid Test Rekrutmen TNI AD Riau RSUD Aceh Singkil RTLH Rudeng Rundeng Sanggau Semarang Sengketa Lahan Seoul Serang Sijunjung Siltan Daulat Simpang Kir Simpang Kiri Singkawang Singkil Singkohor Skmpang Kiri Sosial Sosialisasi Subhlussalam Subulissalam Subululussalam Subulusalam Subulussakam Subulussala. Subulussalam Subulussalam Aceh Subulussalam.Penanggalan Subulussalan Subulussamam Subulussapam Subulusssalam Sukarejo Sulawesi Sulawesi Selatan Sulawesi Tengah Sulawesi Tenggara Sultan Dalaulat Sultan Daulat Sultan Daulata Sumatera Barat Sumatera Selatan Sumatera Utara Sumedang Sumut Surabaya Surakarta Suro Makmur Swasembada Pangan T NI Tanah Longsor Tanggerang Tasikmalaya Tebing Tinggi Tegal Terkini TMMD TNI TNI AD TNI Dekat Rakyat TNI.Pertanian TNI.RTLH TNISultan Daulat Tobasa Tokoh Tripoli Ucapan HUT RI Ucapan Idul Fitri Ucapan Selamat Ucapan Selamat HUT KE 75 RI Unjuk Rasa Video Wisata wisata budaya Yogyakarta Yonif Raeder 301 Yonif Raeder 301/PKS Ziarah
false
ltr
item
NKRITERKINI.COM: Waskita Membaca Alam Semesta, Peka Mendengar Pesan Alam
Waskita Membaca Alam Semesta, Peka Mendengar Pesan Alam
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2ktHPrOAC2JItlmcVBN79-Bc9D6SzHSYAG1wEktHBuRbRDQgXIYM5QesFgKyMB61GSETsX0SGzE9uk_2QSddeE5qShE-rEkL8slhKWOyrd8bEeDRjKaV475AfAFZK_nQTf4VbsEnFipnn/s320/IMG-20210723-WA0008-725382.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2ktHPrOAC2JItlmcVBN79-Bc9D6SzHSYAG1wEktHBuRbRDQgXIYM5QesFgKyMB61GSETsX0SGzE9uk_2QSddeE5qShE-rEkL8slhKWOyrd8bEeDRjKaV475AfAFZK_nQTf4VbsEnFipnn/s72-c/IMG-20210723-WA0008-725382.jpg
NKRITERKINI.COM
https://www.nkriterkini.com/2021/07/waskita-membaca-alam-semesta-peka.html
https://www.nkriterkini.com/
https://www.nkriterkini.com/
https://www.nkriterkini.com/2021/07/waskita-membaca-alam-semesta-peka.html
true
6142316263983909778
UTF-8
Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All DISARANKAN UNTUK DI BACA LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy