NKRITERKINI.COM , SERANG - M. Hapid (50) yang biasa di panggil Aceng oleh masyarakat disekitar warungnya merupakan warga Sadea, Desa Pasir ...
NKRITERKINI.COM, SERANG - M. Hapid (50) yang biasa di panggil Aceng oleh masyarakat disekitar warungnya merupakan warga Sadea, Desa Pasir Buyut, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang - Banten.
Sebelum Idul Fitri 1442 H, pada bulan puasa kemaren tepatnya Rabu 12 Mei 2020, warungnya yang selama ini melayani kebutuhan makan Santri dikampung Curug Sari, Desa Cemplang, Kecamatan Jawilan, Serang Banten mengalami kebakaran yang diduga berasal dari arus pendek korsleting listrik dari mesin pendingin (Kulkas) saat ditinggal pulang.
Menurut Aceng, yang pertama kali melihat warungnya terbakar yaitu saudaranya yang rumahnya tidak jauh dari warung miliknya dan saudaranya tersebut juga sempat meminta tolong kepada anak santri untuk dipadamkan.
"Pada saat terjadi kebakaran, saya sedang berada dirumah dikampung Sadea, saya dapat telpon bahwa warung saya terbakar, namun sudah dipadamkan oleh anak santri," cerita Aceng.
Mendapat kabar tersebut, Ia pun langsung berangkat menuju ke lokasi, alhasil benar warung nya telah terbakar namun berhasil dipadamkan, hanya sebagian saja yang terbakar.
"Hanya sebagian yang terbakar, karena api telah dipadamkan oleh anak - anak santri, namun sebagian barang sudah terbakar dan rusak, salah satunya kulkas rumah tangga, kulkas pendingin minuman, mesin cuci dan Cosmos, kompor dan peralatan masak lainya serta, sebagian warung terbakar karena material warung bukan permanen, terbuat dari kayu dan bilik," ucap Aceng, Selasa (18/5/2021).
Dirinyapun mengungkapkan, akibat kebakaran yang diduga oleh arus pendek Listrik, menyebabkan kerugian, kerugian yang ditaksir oleh dirinya mencapai Rp. 20 juta.
"Saya Taksir Akibat Kebakaran, kerugian mencapai 20 juta, didalam warung ada motor 1 dan mesin rumput, kalau api tidak cepat dipadamkan oleh anak - anak santri, semua sudah pasti terbakar, kerugian bisa lebih besar lagi," tutupnya.(Suryani).