NKRITERKINI.COM , SERANG - Pengajian Kilat dalam bahasa santrinya ialah Pasaran yang sering digunakan oleh para pelaku pengajian kitab k...
NKRITERKINI.COM, SERANG - Pengajian Kilat dalam bahasa santrinya ialah Pasaran yang sering digunakan oleh para pelaku pengajian kitab kuning dibulan ramadhan, pasaran merupakan kegiatan dalam mempelari kitab kuning dalam waktu selama bulan ramadhan. Harus tamat dalam satu kitab maupun beberapa kitab.
Ust Yani pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) salafi Riyadul Usuli menggelar pasaran kitab Mantik dan Umul Barohin dipondoknya dikampung Pasir Makam, Desa Nanggung, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Selasa (5/5/2020).
Pengajian kitab kuning di Pondok Pesantren (Ponpes) Riyadul Usuli Pimpinan Ust Yani, kitab yang dibacakanya dan dipelajari santrinya yaitu kitab Mantik dan kitab Ummul Barohin. Pasaran dimulai setelah shalat tarawih sampai dengan selesai setiap harinya selama bulan Ramadhan.
"Pasaran kitab Mantik dan kitab Ummul Barohim, kita mulai pada awal puasa, perkiraan 15 hari puasa. Pengajian dua kitab ini harus selesai (Tamat)," ucap Ustad Yani diponpes Salafi Riyadul Usuli setelah selesai membacakan kitab kuning terhadap Jamaahnya (Santrinya).
Muhamad Danial Malik, salah satu santri (Jamaah) asal sajira kampung Pajagan Lebak Banten, yang ikut pasaran diponpes salafi Riyadul Usuli, mengatakan selama ikut pasaran diponpes Riyadil Usuli dirinya menetap dan tidak pulang sampai pasaran selesai selama bulan ramadhan.
"Selama pasaran, saya menetap tinggal dipondok Riyadul Usuli pimpinan Ust Yani, dan pulang setelah selesai pasaran," ungkapnya
Dirinya menambahkan, pasaran kitab Mantik dan Ummul Barohin kajiannya dalam kitab ini, ialah lurus dalam berpikir dan ingin mengetahui Filsapat yang benar.
"Tujuannya untuk memperdalam dan menambah ilmu selama bulan ramadhan dan kajian kitab ini, kajiannya tentang lurusnya dalam berpikir, saya selalu ikut pasaran setiap bulan ramadhan, bulan ramadhan tahun kemaren saya ikut pasaran di Ponpes Nurul Gaos Jati Lebak banten. Kali ini di sini," pungkasnya. (A.Suryani)