Jembatan Gantung Cibereum kini berubah menjadi Jambatan Permanen dan jadi saksi sejarah atas perjuangan Mamay Ubaidillah ketika menjadi ...
Jembatan Gantung Cibereum kini berubah menjadi Jambatan Permanen dan jadi saksi sejarah atas perjuangan Mamay Ubaidillah ketika menjadi anggota DPRD Provinsi Banten Periode 2014-2019.
*Dulu Jembatan Gantung Kini Jadi Jembatan Permanen
NKRITERKINI.COM, SERANG - Jembatan Gantung di Kampung Cibereum, Desa Cikande, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang Provinsi Banten kini sudah menjadi Jembatan Permanen.
Sebelum dibangun permanen, Jembatan Gantung yang menghubungkan antara Kabupaten Serang dengan Tanggerang kini juga sudah dapat dilalui oleh kendaraan roda Empat.
Jembatan gantung yang kini keberadaanya sudah menjadi jembatan permanen termasuk salah satu jembatan permanen yang dibangun oleh pemerintah berkat dorongan dan kerja keras politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Mamay Ubaidillah yang menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Banten Periode 2014-2019.
Dikutif dari laman Facebooknya Mamay Ubaidillah yang diunggah pada Sabtu 11 Januari 2020 sekira pukul 23:00 WIB. Dalam statusnya itu, Ia menulis tentang Perjuangan memperjuangakan Jembatan Gantung kepermanen ini perjuangannya sungguh menguras segalanya.
"Demi mengawal asprasi masyarakat, memperjuangkan Jembatan Gantung kepermanen, perjuanganya menguras segalanya," tulis Mamay distastus Facebooknya.
Dalam tulisannya dijelaakan, dari mulai kewenangan kabupaten hingga provinsi karena masalah anggaran. Lempar sana lempar sini, hingga mendapati cancel, hilang dari progaram provinsi, namun tetap perjuanganya diperjuangkan demi memperjuangkan aspirasi masyarakatnya.
"Walau sulit berliku, menguras segalanya, harus bolak balik dari siang maupun malam, saya terus berjuang demi memperjuangkan aspirasi masyarakat," cetusnya dalam tulisan di Status Facebooknya.
Kembali Mamay mendapati kendala, menurutnya, karena anggaran untuk lahan tidak ada, dan pembangunan jembatan permanen butuh lahan yang lebar, agar dapat dilalui kendaraan roda empat.
Sehingga, kata Dia, rumah pribadi yang Mamay tempatipun lokasinya tepat dipinggir pembangunan jembatan harus rela kena bongkar, untuk dihibahkan kepemerintah, namun masih tetap belum cukup sehingga Mamay harus membeli sebagian tanah warga.
"Karena anggaran dari pemerintah tidak ada, dan demi terwujudnya jembatan permanen walau membongkar rumah pribadi dan membeli tanah warga untuk dihibahkan kepemerintah, saya lakukan," ungkapnya
Namun berkat doa, masih kata Mamay dalam status Facebooknya berkat doa kedua orang tua dan doa keluarga besar H. Uding, semua pihak, termasuk masyarakat Kampung Cibereum dan Tim Ruhai semua kendala dapat diatasi, kini Jembatan yang dulunya Jembatan Gantung sudah menjadi permanen dan berdiri dengan kokoh serta dapat dilalui.
"Alhamdulilah berkat doa dari orang tua, keluarga besar H. Uding, masyarakat kampung Cibereum, teman - teman team Ruhai, jembatan yang diimpikan masyarakat Kampung Cibereum hari ini dapat berdiri dengan kokoh," tuturnya.
Akan tetapi, ia menambahkan bagi teman - teman yang duduk dikursi pemerintahan jagalah amanat masyarakat dengan baik berjuanglah demi masyarakat, lihat dapil kalian seperi apa, perjuangkan karena kalian wakil rakyat, suruhan rakyat untuk memperjuangkan hak mereka dipemerintahan.
"Tidak ada yang tidak mungkin kalau kita bismilah, ikhlas dan serius memperjuangkan Aspirasi insya Allah ada jalan," tutupnya. ( A. Suryani).