NKRITERKINI.COM - Kepala Staf (Kasdim) 0735 Surakarta Mayor Inf Alfian Yudha menjadi pemateri pada Sosialisasi Rencana Aksi Daerah Pen...
NKRITERKINI.COM - Kepala Staf (Kasdim) 0735 Surakarta Mayor Inf Alfian Yudha menjadi pemateri pada Sosialisasi Rencana Aksi Daerah Penanganan Konflik Sosial di Lantai V Gedung Tawang Praja Komplek Balaikota Surakarta Jl. Jenderal Soedirman No. 2 Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Pasar Kliwon. Rabu (12/12).
Kegiatan itu di selenggarakan oleh Kesbangpol Kota Surakarta dengan Penanggung jawab kegiatan yang dihadiri sekitar 50 orang peserta.
Kegitan tersebut bertujuan untuk menyusun sebuah dokumen kajian yang menghasilkan rekomendasi berupa identifikasi isu strategis, arah kebijakan, dan program kegiatan untuk penanganan konflik sosial dan tergambarkannya analisis situasi dan potensi konflik sosial, serta merumuskan strategi, kebijakan, program dan kegiatan yang mendukung upaya penanganan konflik sosial di Kota Surakarta.
Kasdim 0735/Surakarta Mayor Inf Alfian Yudha Praniawan dalam materinya mengatakan penyebab konflik yang ada pada saat ini lebih dipicu oleh dendam dan kebencian, Ketidak adilan dan kemiskinan, kebijakan yang diskriminatif serta masyarakat yang mudah dihasut.
Kemudian dipicu oleh pemahaman yang salah tentang keimanan dan Perbedaan Ideologi/paham Bangsa Indonesia mempunyai wilayah yang luas dengan Multi Budaya dan Agamanya dimana 2 hal tersebut disatukan oleh Ideologi Pancasila yang mempunyai beberapa ancaman kebangsaan diantaranya Radikalisme, Terorisme dan Intoleransi.
"Perpecahan intern sejak dini ikut berpengaruh akan tumbuh kembang generasi bangsa saat ini, kita saat ini hanya bias berupaya mencegah nya dengan segala kegiatan yang positif," ujar Kasdim.
Bangsa Indonesia saat ini sedang bersedih tanpa disadari dikarenakan Bangsa Indonesia saat ini telah kehilangan jatidirinya dikarenakan karakter anak bangsa saat ini yang semakin dikacaukan oleh teknologi.
"Untuk itu perlu dilaksanakan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sejak dini kepada generasi penerus Bangsa," ungkapnya.
Media sosial, lanjutnya, sangat berperan penting dalam mempengaruhi karakter generasi anak bangsa saat ini, akses nya yang mudah dan tidak membutuhkan waktu lama dalam mempengaruhi kejiwaan anak muda dalam memahami dan mengolah segala hal yang ada di Internet, dan saat ni kita hanya bisa mengujarkan kalimat Hoaks saat ada berita yang tidak sesuai dengan faktanya.
Masyarakat Indonesia saat ini adalah pengguna Internet No.1 di dunia dimana teradpat 54,68 % atau 143,26 jiwa dari total populasi penduduk Indonesia merupakan pengguna internet aktif, dalam sehari konsumsi internet warga Indonesia membutuhkan 13 jam dari berbagai perangkat internet yang ada dan jumlah tersebut lebih besar dibandingkan dengan USA yang penduduknya hanya membutuhkan 8,5 jam.
Fakta ini harus bisa dimanfaatkan untuk peningkatan mutu dan relevansi pendidikan tinggi, Tipolgi Radikalisme saat ini ada 4 bagian yaitu Radikalisme Politik, Radikalisme Ekonomi, Radikalisme Budaya dan Radikalisme Agama
"Radikalisme Politik itu didasarkan kepada perbedaan Ideologi, Diskriminasi Sosial Politik dan Kekerasan Politik," ujar Kasdim.
Sementara, Radikalisme Ekonomi didasarkan adanya kesenjangan pendapatan dan penguasaan sumber-sumber ekonomi dan kelas-kelas social.
Sedangkan Radikalisme Budaya didasarkan pada adanya perbedaan dan disparitas budaya, bahasa, monopoli kebudayaan.
"Kemudian Radikalisme Agama yaitu Adanya pemahaman literal, dan sepotong-sepotong atas kitab suci atau doktrin tertentu dalam agama, Fanatisme terhadap aliran atau faham tertentu yang ada dalam agama (Sunni, Syiah, Lutheran, Anglikan, Presbyterian), Paham eskatologis dalam kalangan umat beragama (misalnya hal-hal yang terkait kiamat, Imam Mahdi, Ratu Adil, dll)," jelasnya
(Agus Kemplu)