NKRITERKINI.COM-KEDIRI. Danramil Kandangan Kapten Chb Mulyono bersama MC yang sudah memiliki nama di Kediri, Cak Khoirul dan M.Dard...
NKRITERKINI.COM-KEDIRI. Danramil Kandangan Kapten Chb
Mulyono bersama MC yang sudah memiliki nama di Kediri, Cak Khoirul dan
M.Dardiri, warga setempat, melihat langsung benda yang diyakini berstatus situs
kuno (sabtu/28/9/2019) di Dusun Bioro, Desa Kandangan, Kecamatan Kandangan.
Menurut beberapa sumber informasi, benda tersebut
adalah jam matahari purbakala, dan hingga saat ini, kondisi benda ini masih
belum mendapatkan ruang khusus, sebagaimana benda-benda kuno berstatus cagar
budaya.
Dibagian bawah batu tersebut, ada 3 lobang dengan
kedalaman yang berbeda, 1 lobang berkedalaman 1,5 centimeter, dan 2 lobang
lainnya berkedalaman 3 centimeter. Disisi lainnya, ada batu yang menonjol
berbentuk plat berukuran panjang 18 centimeter dan lebar 5 centimeter, serta
ketebalan 1 centimeter.
Sedangkan dibagian atas batu, terlihat seperti
guritan, namun benar tidaknya itu guritan buatan atau batu yang mengeropos,
tidak dapat dipastikan. Demikian juga bagian paling atas, terlihat seperti
guritan, tapi sangat dipastikan benar tidaknya, karena mungkin batu yang
mengeropos akibat tetesan air hujan.
Untuk membuktikan benar tidaknya benda kuno itu adalah
jam matahari, dibuatlah tanda-tanda dari dipermukaan tanah disekitar benda
tersebut, berbentuk melingkar 360 derajat. Untuk memudahkan mengamati pergerakan
bayangan benda tersebut, diletakkan 24 batu, dan masing-masing batu berjarak 15
derajat.
Dalam prakteknya, pengamatan bayangan tidak bisa
sempurna sesuai harapan, lantaran kondisi batu kuno tersebut tepat berada
diareal perkebunan jagung, dan tanaman jagung disekitarnya menghalangi
pergerakan bayangan.
Dibagian paling atas benda tersebut, diletakkan kompas
dari aplikasi ponsel. Hasilnya, sangat mengejutkan, setiap sudut sisi
menunjukkan arah mata angin dengan ketepatan 100%, dari arah barat, timur,
utara maupun selatan.
“Setelah kita letakkan kompas diatasnya, jarum kompas
menunjukkan arah yang tepat, sesuai sisi batu ini. sisi barat, timur, utara,
selatan, sesuai semua. Ini menunjukkan bahwa nenek moyang kita sudah memiliki
pengetahuan yang tinggi,” kata Kapten Chb Mulyono.
Yang paling mengejutkan lagi, lokasi benda yang
diyakini jam matahari purbakala tersebut dengan keberadaan tugu atau prasati
situs Gentong Bioro yang berjarak sekitar 100 meter, persis arah selatan
(berdasarkan google map dan kompas).
Terkait korelasi kedua benda yang lokasinya berjauhan
tersebut, Kapten Chb Mulyono tidak mau mengomentarinya, apakah kedua benda (jam
matahari dan prasasti situs Gentong Bioro) tersebut memiliki hubungan atau
keduanya dibuat pada masa atau jaman yang sama.
Demikian juga latarbelakang dari benda kuno yang
diyakini jam matahari itu, dari masa kerajaan apa, di masa pemerintahan raja
siapa, dan tahun berapa dibuat, masih penuh misteri, lantaran tidak adanya
support bukti otentik yang mendampinginya.
Terlebih lagi, ia hanya sekedar ingin membuktikan
kebenaran dari informasi yang diterimanya, bahwa benda yang terletak ditengah
perkebunan jagung itu, kemungkinan besar adalah jam matahari purbakala. Sedangkan
benar tidaknya informasi itu, pihak berkompetenlah yang berhak menentukannya.
(dodik)