NKRITERKINI.COM , SERANG - Untuk mengenalkan perjuangan dan Biografi para ulama selain mengupas dari kitab yang ada, Pengurus Yayasan...
NKRITERKINI.COM, SERANG - Untuk mengenalkan perjuangan dan Biografi para ulama selain mengupas dari kitab yang ada, Pengurus Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Pondok Pesantren (Ponpes) Assalamiyah mengelar Nonton Bareng (Nobar) sebuah Film yang bernuansa Islami Perjuangan dan Biografi Para Ulama.
Acara digelar dilingkungan Pondok Pesantren, di Kampung Curug Sari, Desa Cemplang, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang, Banten, Sabtu (18/7/2020) malam.
Pengurus Ponpes Assalamiyah, A. Suherli dilokasi Nobar mengatakan, film yang diputar berjudul Sang Kyai, karena isi dalam film ini menceritakan perjalanan hidup KH. Hasyim Asya'ri, pendiri ponpes Tebu Ireng yang ada di Jombang Jawa Timur, sedangkan Almarhum KH. Mohammad Thowil BIN KH. Jasuta, pendiri YPI Ponpes Assalamiyah adalah salah satu muridnya.
"Kita mengenalkan cerita perjalanan hidup KH. Hasyim Asyari kepada para santriwan dan santriwati YPI Assalamiyah melalui nobar pemutaran film berjudul Sang Kyai," ujarnya.
Adapun, sambungnya, makna yang bisa di ambil dari Film Sang Kyai ialah suri tauladan bagi santri dan momentum agar santri lebih mengetahui tentang sejarah, khususnya kisah ulama Nahdlatul Ulama.
Dikatakanya, nobar seluruh santri Assalamiyah, ini yang kedua kalinya diadakan, setiap malam minggu, kita (Pengurus - Red) akan sering mengadakan nobar, khususnya film yang bernuansa isalmi perjuangan dan biografi ulama.
"Hal ini kita lakukan agar santri tidak bosan dan semangat ghirahnya dalam menuntut ilmu lebih ditingkatkan," imbuhnya.
Dijelaskannya, kegiatan belajar para santri YPI Ponpes Assalamiyah setiap hari Sabtu sore di isi dengan jadwal kegiatannya dengan belajar Marawis, Qosidah dan Nobar Film yang Bernuansa islami perjuangan dan biografi ulama.
Untuk Minggu paginya dilanjutlan dengan kegiatan berolahraga dengan harapan agar santri tetap Vit dan sehat. Lalu di lanjutkan dengan kerja bakti bersih - bersih lingkungan, agar santri terbiasa untuk selalu belajar hidup bersih dan sehat.
"Untuk alat yang kita gunakan dalam nobar ini kita menggunakan Laptop, Projector, dan alat pendukung lainnya, dengan shaf tertib terpisah antara perempuan dan laki - laki, serta kita dampingi dengan ketat," tutupnya (A. Suryani).